150 tahun yang lalu telah diketahui sebuah peristiwa badai Matahari yang sangat dahsyat yang bernama Carrington Event. Pada tanggal 1 September 1895, Richard Carrington, seorang ahli astronomi memperhatikan permukaan Matahari dan melihat ada reaksi yang aneh. Matahari menyemburkan banyak api dan memancarkan banyak partikel dengan kecepatan 4 juta Mil per jam!
Partikel-partikel ini sampai ke Bumi dan menabrak atomosfer Bumi sehingga menghasilkan cahaya-cahaya yang lazim kita sebut Aurora. Aurora biasanya hanya muncul di bagian Utara dan Selatan Bumi, namun Aurora yang satu ini muncul hingga ke Kuba, Hawaii, dan bahkan New York. Banyak media memberitakan peristiwa yang terjadi antara pukul 8 hingga 9 malam ini. Orang-orang berkumpul dijalanan menyaksikan peristiwa langka ini.
Aurora memang terlihat indah. Tapi karena Aurora yang terlihat di New York itu adalah fenomena badai Matahari maha dahsyat yang sangat langka terjadi maka yang muncul adalah masalah. Partikel-partikel yang dihasilkan dari cahaya ini menyebabkan kerusakan berbagai macam peralatan elektronik. Pada saat peritiwa itu terjadi, stasiun-stasiun telegram langsung terbakar, jaringan telegram di seluruh Amerika Serikat mati total selama 9 jam dan kerusakan-kerusakan yang dihasilkan baru pulih total 10 tahun kemudian.
Dan sekarang peritiwa badai Matahari yang dahsyat ini akan terjadi kembali pada tahun 2020 dengan skala kemungkinan 1:8. Menurut Pete Riley, ilmuwan senior dari Predictive Science di San Diego California, terjadinya badai Matahari maha dahsyat ini diluar dugaan ahli antariksa manapun. Badai Matahari seperti ini sangat langka terjadi dan angka kemungkinan terjadinya badai ini juga sangat besar, 12%.
Jika badai Matahari ini benar terjadi maka kerusakan yang dihasilkan akan sangat parah. Jika pada peritiwa Carrington Event biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah AS menurut laporan National Research Council tahun 2008 mencapai $1 Triliun, maka peristiwa yang akan terjadi ini malah akan memakan biaya yang jauh lebih besar dari itu.
Mengapa? Karena peralatan elektronik di masa sekarang lebih banyak dibandingkan 150 tahun yang lalu. Jika badai Matahari maha dahsyat ini benar akan terjadi, maka perangkat-perangkat elektronik seperti GPS, radio, smartphone dan lain sebagainya akan terganggu atau malah akan mati sama sekali!
Tapi menurut Pusat Prediksi Cuaca Nasional AS, kerusakan yang dihasilkan badai Matahari ini tidak akan begitu besar seperti yang terjadi 150 tahun yang lalu. Hal ini dikarenakan teknologi-teknologi elektronik zaman sekarang sudah siap menghadapi fenomena seperti ini, jadi kalaupun peristiwa ini terjadi kerusakan yang dihasilkan bisa sedikit sekali.....
heeem _Jika Badai Itu mengantam Indonesia , Bagai mana Ya...??
Tidak ada komentar: